Selasa, 31 Maret 2015

Mengajar itu ...





Mengajar merupakan suatu hal memberitahukan, memberikan, men-transfer suatu ilmu apa yang kita miliki, sesuatu apa yang kita ketahui kepada mereka yang belum mengetahu. 
Mengajar tidaklah segampang yang ada dipikiran readers. 
Mengajar kepada anak-anak yang memiliki banyak tanda tanya disekelilingnya.


Budna dan para santri
Semuanya idaklah mudah. Kita sebagai guru/pengajar harus lebih kreatif dalam mengajar. Dimalam hari kita harus memikirkan apa yang harus diberikan lagi kepada mereka besok? Kreatifitas apa lagi yang harus dikeluarkan supaya mereka  tidak merasa bosan?

Untuk menjadi seorang pengajar/guru terlebihnya saya menagajar mengaji di TPA mengajar membaca, menulis, mengahafal kitab Allah yang diberikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Ya. itulah Al-Qur'an.

Bunda sedang memberikan arahan kepada para santri

Untuk mengajarkan ayat-ayat Allah tidaklah secara semena-mena, beralas-alasan untuk mengajar. Tetapi terlebih dahulu seorang pengajar/gurunya yang harus tahu tajwid-tajwid yang terdapat di Al-Qur'an tersebut. Seorang guru mengaji lebih mulia kedudukannya dimana ada sebuah hadis yang artinya "Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an". Untuk itu bagi yang guru mengaji janganlah lagi mengajar dengan bermalas-malasan (jika itu ada), janganlah cepat bosan mengajarkan kepada mereka yang susah untuk membaca huruf hijayyah. Janganlah cepat marah dalam mendidik para santri. Untuk itu kita sebagai guru haruslah tahu terlebih dahulu hukum-hukum tajwidnya dan makhijul hurufnya dan barulah kita bisa mengajari santri-santri.  Kita akan mendapat dosa jika kita mengajarkan Al-Qur'an dengan sebutan dan hukum tajwid yang salah kepada mereka. Karena mereka akan mengaji terus dan menggunakan ilmu tajwid kita yang salah yang sudah kita ajarkan. Sebaliknya, jika kita sudah tahu penyebutan huruf dan hukum tajwid yang benar, maka Insya Allah kitapun juga akan mendapatkan pahalanya. 



Ya Kreatif. Kembali ke kreatif. Seorang guru mengaji dan bukan hanya guru mengaji saja yang tidak boleh tidak kreatif. Seorang guru haruslah kretaif dalam mengajarkan suatu ilmu kepada mereka. Mengajar kepada mereka bisa seperti dalam bentuk lagu. Mislanya nih, Anda ingin mengajarkan rukun islam dan rukun iman, Anda bisa membuatnya dalam bentuk lagu supaya anak-anak / para santri menyukai dan cepat untuk dihafal. Anak-anak memiliki dunia bermain, maka dari itu kita harusnya mengikut mereka. Bermain sambil belajar itu salah satu hiburan buat mereka dari kepenatan belajar. 
Sungguh senang bukan jika kita bermain dengan mereka. Ketika usai bermain rasanya bahagia melihat mereka pulang dengan senyuman dan semangat untuk hari esok. 

Semuanya bisa kita lakukan bersama santri dengan canda gurau, dengan bermain, dll. Tetapi tidak berlaku dalam halnya mengaji. Mengaji tidak boleh bermain. Mengaji kita harus betul-betul khyusuk, betul-betul fokus dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an tidak dapat dipermainkan.

Santri sedang berbaris sambil mendengarkan nasehat Bunda

Metode  hafalan yang sedang hangat-hangatnyya adalah metode menghafal One Day One Ayat dan metode menghafal dengan gerakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar